Saturday, November 3, 2012

Chapter 3 (Toizu)

Aku bangun. Aku tetap bangun pagi seperti kebiasaanku di Toizu. Tapi, kali ini aku tak perlu untuk membangunkan semua orang. Aku hanya harus mengurus diriku sendiri. Lalu, aku mandi, makan bersama Tasha dan ibunya, dan bersantai di kamar Tasha, dan itu Tasha yang mengajakku.

Aku bercerita banyak hal kepada Tasha. Tapi bukan tentang Toizu, tapi tentang kenapa aku bisa tersasar. Aku hanya bisa berbohong, haha. Aku sangat senang bercerita dengan Tasha, bermain dengan Tasha, bersantai dengan Tasha, dan lain-lain yang kami lakukan di kamarnya. Lalu aku kembali ke kamarku dan bersantai.

Dan aku perlu berkata, "AKU SENANG DI SINI!". Hm, maksudnya, aku senang dengan suasana di dunia manusia ini. Kuyakin, aku pasti betah di sini dan akan lama untuk tinggal di sini atau di dunia manusia. Atau mungkin, selamanya? untuk tinggal di dunia manusia ini? kita lihat saja nanti.

Di kamar, aku membuka lemari dan laci yang ada di lemari itu, dan laci meja belajar. Terdapat berbagai macam baju dari lemari dan lacinya, dan terdapat berbagai macam mainan dari laci meja belajar. Aku membongkar semuanya, dan aku mencoba satu-satu semua bajunya. Aku juga memainkan semua mainannya. Saat aku sudah puas untuk melakukan semua itu, aku mengembalikan mainan dan baju itu ke tempatnya yang semula. Dan pastinya aku menggunakan sihir!

Saat aku mau memindahkan mainan yang satu lagi dengan sihir, Tasha masuk ke kamarku, dan bertepatan dengan masuknya mainan itu ke tempatnya. Kukira Tasha tau bahwa aku penyihir karena mainan itu yang melayang, tapi untungnya tidak. Lalu Tasha berkata kepadaku.

"Hey Fia, kan hari sudah sore, bagaimana kalau kau ikut minum teh bersama kami?" ajaknya sambil menghampiriku dengan mengulumkan senyumnya.

"Teh?" tanyaku bingung. Aku benar-benar tidak tahu teh.

"Kau tidak tahu teh, Fia?" Tasha balik bertanya dengan mengerutkan dahinya.

"Aku hanya lupa, Tasha. Bisakah beri penjelasan sedikit kepadaku? Agar aku ingat kembali," jawabku sopan tapi berbohong.

"Teh itu air biasa yang biasanya berwarna cokelat - merah karena dari celupannya. Kalau gak salah seperti itu. Kau mengerti kan Fia?" tanya Tasha kepadaku. Aku mulai ingat tentang teh, ternyata teh itu seperti treen (nama teh di Toizu). Sama persis, hanya nama yang berbeda.

"Aku mengerti dan aku sudah ingat tentang tre, eh maksudku teh, Tasha. Terima kasih!" kataku.

"Oke! Ayo ikut denganku, Fia!" ajak Tasha senang sambil menarik tanganku.

Aku minum teh bersama Tasha dan ibunya. Jujur saja, hari ini aku sangat senang! Sepertinya, besok aku akan lebih senang lagi karena besok aku akan memulai hari pertamaku untuk sekolah bersama Tasha tentunya.

Setelah minum teh aku kembali ke kamar. Aku merapikan kamarku, tapi tidak memakai sihir. Dengan tenagaku sendiri. Dan, aku selesai merapikan pada jam tujuh malam. Aku sudah tidak kuat untuk melanjutkan lagi, sebenarnya sudah selesai, hanya saja ada bagian yang belum kurapikan. Jadi sepertinya belum selesai(?) dan aku mandi, tapi mandi di sini tidak seenak di Toizu. Tapi, aku akan coba untuk menikmatinya.

Selesai mandi aku diajak Tasha untuk makan malam. Tapi, aku menolaknya karena saat minum teh aku sudah menyusahkan Tasha dan ibunya dan aku juga tidak lapar. Dan aku lebih memilih untuk baca buku. Aku melihat lemari buku dan mengambil buku tentang "Dunia Sihir" yang kebetulan ada dalam lemari itu. Aku membuka halaman pertama, dengan hanya melihat gambar halaman pertama, aku sedikit terkejut.

(To be continued)