"Hai!" sapanya ramah. Aku membalasnya dengan senyuman.
"Hai juga," balasku sambil membalas senyumnya. Senyumnya semakin lebar.
"Namaku Emi!" katanya sambil mengulurkan tangannya.
"Aku Harumi," jawabku sambil membalas uluran tangannya. "Senang berkenalan denganmu, Emi."
"Senang berkenalan denganmu juga, Harumi!" serunya. "Oh ya, kamu anggota baru di Hoseki ya?"
"Iya," jawabku singkat.
"Ooh, pantas saja aku tidak pernah melihatmu sebelumnya. Eh ya, selamat datang di Hoseki!" katanya. Aku nyengir.
"Iya."
"Eh, kamu lapar?" tanya Emi.
"Hmm, sedikit. Kenapa?" kataku sambil balik bertanya.
"Mau ke tempat makan?" tanya Emi lagi. Aku tersenyum lebar.
"Wah, boleh!" seruku.
"Ayo, ikut aku!" ajaknya. Aku mengikuti Emi yang sudah pergi duluan.
Di Hoseki, kita bisa berjalan atau terbang. Baru sekarang aku bisa merasakan terbang itu seperti apa. Saat di dunia manusia, aku bermimpi bagaimana rasanya jika aku terbang dan menikmati pemandangan dunia manusia. Dan sekarang mimpiku terwujud, tapi bukan di dunia manusia, melainkan di Hoseki. Tempat paling nyaman, menurutku.
( lain kali dilanjutinnya... belum ada ide, hehe :p gomenasai~ (~-w-)~~(-w-~) )
"Iya."
"Eh, kamu lapar?" tanya Emi.
"Hmm, sedikit. Kenapa?" kataku sambil balik bertanya.
"Mau ke tempat makan?" tanya Emi lagi. Aku tersenyum lebar.
"Wah, boleh!" seruku.
"Ayo, ikut aku!" ajaknya. Aku mengikuti Emi yang sudah pergi duluan.
Di Hoseki, kita bisa berjalan atau terbang. Baru sekarang aku bisa merasakan terbang itu seperti apa. Saat di dunia manusia, aku bermimpi bagaimana rasanya jika aku terbang dan menikmati pemandangan dunia manusia. Dan sekarang mimpiku terwujud, tapi bukan di dunia manusia, melainkan di Hoseki. Tempat paling nyaman, menurutku.
( lain kali dilanjutinnya... belum ada ide, hehe :p gomenasai~ (~-w-)~~(-w-~) )