Wednesday, December 26, 2012

Chapter Three - Hoseki

Hasilnya.... aku lulus dan ternyata sihir yang kupunya adalah cahaya. Dan bajuku secara tiba-tiba berganti, lambang permata di bagian dada kiri yang berwarna putih saja karena cahaya memang berwarna putih. Dan bajuku jadi sama persis dengan baju anggota Hoseki yang lain. Aku senang sekali saat ini.

"Waw! Ternyata bakatmu dari dulu cahaya ya? Padahal waktu itu aku ingin mendapat sihir cahaya loh," kata Kiyomi kaget saat melihat lambang permataku yang hanya berwarna putih.

"Haha, aku juga tidak tahu," ujarku.

"Selamat ya." tiba-tiba seseorang berambut lurus sepunggung kurang sedikit yang kulihat saat aku terbangun dari pingsanku itu tiba-tiba datang. "Kenalkan, aku Akiko Ishikawa. Aku juga bagian dari Hoseki. Aku bersihir api."

"Oh, salam kenal juga, Akiko," jawabku sambil tersenyum takut.

Lalu Kiyomi dan Akiko akan memperlihatkan Priez milikku. Priez itu semacam kos, dan Priez hanya ada di Hoseki.

"Oh iya, aku lupa memberitahu, tadi kau dipanggil Etsu, Kiyomi," kata Akiko dan seperti biasa datar dan dingin.

Eh? Etsu?, tanyaku dalam hati. Etsu adalah niichanku atau kakak kandungku. Apakah dia juga salah satu anggota dari Hoseki? Karena itu saat kita meneleponnya dia tidak jawab karena sangat sibuk? Tapi kesibukannya itu karena pergi ke Hoseki? Tapi itu belum cukup untuk membuktikan semuanya.

"Hah? Untuk apa?" tanya Kiyomi. "Apa dia memanggilku untuk meminta bantuanku menjawab soal Qrite-6 yang minggu lalu? hhh..."

"Mungkin saja. Ayo cepat datangi dia," jawab Akiko.

"Okelah. Harumi, nanti kau akan diperlihatkan Priezmu oleh Akiko ya. Daah, sampai nanti!" seru Kiyomi sambil berlari menjauh.

Aku mengangguk kecil. Beberapa menit kami hening. Lalu aku mulai memecah keheningan, "Hey Akiko."

"Ya?"

"Kalau aku boleh tahu, kamu sudah Qrite berapa?" tanyaku.

"Aku sudah Qrite-10. 12 lagi aku lulus dan akan mengurus Hoseki ini," jawab Akiko dan baru kali ini dia menoleh kepadaku.

"Waah, hebat. Oh ya, apa aku akan mendapatkan jadwal kelas?" tanyaku lagi.

"Tentu saja, seingatku kau akan memulai kelas besok," jawab Akiko sambil tersenyum kecil.

"Waaw, oke..."


***

Lalu Akiko menunjuk sebuah ruangan yang lumayan besar. Akiko juga memberiku kunci Prieznya dan dia juga berkata padaku bahwa jadwal kelas sudah ditempel di papan yang ada di Priez. Aku sudah sangat tidak sabar untuk melihat seperti apa Priezku. Awalnya aku ingin ditemani Akiko, tapi dia mau menanyakan soal Qrite-10 ke gurunya.

Saat aku membuka pintu Priez, lampu langsung menyala. Priezku bagus sekali! Karena aku bersihir cahaya, jadi ruanganku juga terang dan berwarna putih. Tempat tidurku transparan, di sampingnya ada lemari berwarna putih yang masih bersih. Lalu ada papan yang akan diisi hal-hal penting dalam Hoseki, seperti jadwal kelas. Lalu ada meja rias berwarna putih yang dihiasi awan-awan dipinggirnya. Dan juga ada dapur serta kamar mandi. Kamarku serba putih, dan yang pasti aku sangat senang berada di Priezku dan aku suka Priezku.

Aku keluar dari Priez untuk menikmati suasana di Hoseki. Aku terbang dan bersantai di atas awan. Seperti mimpi, karena tidak mungkin bisa kan? Aku sangat menikmatinya. Di Hoseki aku bisa melakukan hal yang kumau. Tidak seperti di rumah, kalau ada orang tuaku aku pasti disuruh untuk sopan, dan ah. Seperti aku itu seorang putri. Dan kedua pembantuku juga disuruh orang tuaku untuk mengingatkan jika aku melanggar peraturan di rumah atau bersikap tidak baik. Terlalu dipaksa, bukan?

Yah, dan sekarang aku menemukan kehidupan baru. Kehidupan di Hoseki...

(to be continued)

No comments:

Post a Comment